Friday, February 5, 2016

Penyebaran Flora Indonesia

Penyebaran Flora di Indonesia -  Letak Indonesia sangat strategi bagi kehidupan flora. Flora yang terdapat di Indonesia dipengaruhi oleh flora pada kawasan Malesiana yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini. Van Welzen dan Silk, ahli botanis dari belanda, yang melakukan penelitian pada tahun 2009 menjelaskan bahwa distribusi flora Malesiana dibedakan menjadi tiga bagian yakni flora dataran Sunda dan flora dataran sahul serta flora di kawasan tengah yang sangat khas dan endemik. 

Flora yang terdapat di dataran Sunda merupakan flora yang berasal dari famili Dipterocarpacceae dan Nepenthaceae. Contoh tumbuhan dari keluarga Dipterocarpacceae antara lain pohon keruing dengan kayu biasa digunakan untuk bahan bangunan.. Sedangkan contoh keluarga Nepenthaceae antara lain kantong semar yang terkenal sebagai tumbuhan pemangsang serangga.
Contoh flora dataran Sahul antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari keluarga Myristicaceae seperti, pala. Sedangkan contoh flora di kawasan Wallacea seperti leda yang mempunya batang berwarna-warni. 

Franz Wilhelm Junghuhn, pakar geografi dan botani dari Jerman, mengelompokkan iklim di pulau Jawa secara vertikal, menurut ketinggian tempat dari permukaan laut yang sesuai dengan tumbuhan yang hidup di iklim tersebut.

Berikut ini pembagian penyebaran flora di Indonesia berdaarkan ketinggian tempat dari permukaan laut
  • Daerah dataran rendah pantai dan hutan mangrove yang memiliki ketinggian 0-650 meter di atas permukaan laut. Jenis flora penghuni daerah ini antara lain pandan, bakau, kayu api, bogem, sagu, dan nipah. Semakin masuk menuju daratan akan banyak ditemukan flora kelapa, kelapa sawit, padi, jagung, cokelat, karet dan kapuk.
  • Daerah dengan ketinggian 650-1.500 meter di atas permukaan laut ditumbuhi oleh tanaman rasamala, aren, tembakau, kopi, teh, dan kina. 
  • Daerah dengan ketinggian 1.500-2.500 meter di atas permukaan laut ditumbuhioleh  tanaman cantigi koneng, cemara gunung dan berri serta anggrek tanah yang terdapat di pegunungan Papua.
  • Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 meter di atas permukaan laut daerah ini merupakan daerah pegunungan yang dingin. Pada ketinggian ini banyak ditemukan lumut, lichen, dan bunga edelweiss (Anaphalis javanica) yang biasa disebut sebagai bunga abadi. 
Demikian informasi tentang penyebaran flora di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Penyebaran Fauna Indonesia

Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai aspek dari segi geografi maupun dari segi peristiwa geologi di benua Asia dan Australia. Para ahli zoologi berpendapat bahwa jenis fauna di daerah Indonesia bagian barat hampir sama dengan fauna yang ada di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna yang ada di kawasan Indonesia bagian timur hampir sama dengan fauna yang terdapat di benua Australia (australis).

Ada tiga kawasan yang merupakan daerah persebaran fauna di Indonesia. Ke tiga kawasan tersebut meliputi kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan, dan kawasan Indonesia bagian timur. Ketiga kawasan tersebut dipisahkan oleh garis Lydekker, garis Wallace, dan garis Weber.

Berikut ini merupakan penjelasan dari pembagian kawasan penyebaran fauna di Indonesia.

a. Kawasan Indonesia Bagian Barat 
Daerah yang termasuk pada kawasan Indonesia bagian barat yaitu Sumatra, Kalimantan, dan Jawa serta Bali. Kawasan Indonesia bagian barat ini dibatasi oleh garis Wallace yang terletak di dua tempat yaitu diantara Kalimantan dan Sulawesi dan diantara Bali dan Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna yang menepati kedua pulau tersebut berbeda. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace seorang ahli zoologi berasal dari Inggris yang melakukan penelitiannya di abad ke- 19. Fauna yang terdapat di kawasan Indonesia bagian barat antara lain seperti Harimau, macam tutul, badak jawa, orang utan, gajah, beruang madu, wau-wau, lutung, banteng, dan burung jalak bali serta merak hijau. 

b. Kawasan Peralihan
Yang termasuk di kawasan ini yaitu Lombok, Sumba, Sumbawa, Timor, Sulawesi, dan Maluku. Kawasan peralihan ini dibatasi oleh dua garis imajiner yaitu garis Wallace berada disebelah barat yang membatasinya dengan kawasan Indonesia bagian barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Seorang ahli zoologi berasal dari Jerman bernama Max Carl Wilhelm Weber, menyatakan bahwa diantara garis Wallace dan Lydekker terdapat garis keseimbangan terletak di sebelah timur Sulawesi yang dinamakan garis Weber. Di kawasan ini memungkinkan peluang percampuran antara fauna oriental dan fauna australis. Anoa pegunungan, anoa dataran rendah, komodo, maleo, burung rangkong, duyung, kuskus beruang, kakatua putih berjambul merah, kupu-kupu Sulawesi, dan soa-soa merupakan beberapa contoh fauna yang menjadi ciri khas di kawasan peralihan ini.

c. Kawasan Indonesia Bagian Timur
Papuan dan pulau pulau kecil yang ada disekitarnya merupakan kawasan penyebaran fauna di Indonesia bagian timur. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Lydekker. Adapun jenis fauna yang mendiami kawasan ini antara lain buaya Irian, kupu-kupu sayap burung, kasturi raja, ular sanca hijau, kanguru pohon, walabi kecil, burung kasuari gelambir ganda, dan burung kakatua raja serta burung cendrawasih ekor pita yang keberadaanya sering menjadi perburuan manusia.

Demikian informasi tentang penyebaran fauna di Indonesia. Semoga bermanfaat.